Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang
melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik
sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan
terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari
sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama
dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi
dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi
lingkungan fisik untuk keperluan hidup.Pengertian ini didasarkan pada
Hipotesis Gaia, yaitu: “organisme, khususnya mikroorganisme,
bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol
yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan”. Hal ini mengarah
pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali
dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya.
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem
ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor
kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi
oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi.
Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun
memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu. Dengan
demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan
dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya.
Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar
kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan
teknologi dan memanipulasi alam.
Komponen pembentuk
Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:
Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang
merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau
lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi
dalam ruang dan waktunya Komponen abiotik dapat berupa bahan organik,
senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme,
yaitu:
Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme
melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan
lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses
fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air,
fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya
matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan
suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur
fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme
berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu
area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro
meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.
Biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu
yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang
menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa).
Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu:
Heterotrof / Konsumen
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan
bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai
makanannya . Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof)
karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong
heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
Pengurai / dekomposer
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan
organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen
makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih
besar.Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan
melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh
produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur.Ada pula
pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan
sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dekomposisi
ada tiga, yaitu:
aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai
penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan
berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya,
pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai
komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton
yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk
komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang
terlarut dalam air.
Ketergantungan pada ekosistem dapat terjadi antar komponen biotik atau antara komponen biotik dan abiotik.
Antar komponen biotik
Ketergantungan antar komponen biotik dapat terjadi melalui:
Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses
makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai
makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama
yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi
pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat
selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan
tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen
primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan
karnivora. Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat
trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.
Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling
berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi
jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk
hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya.
Antar komponen biotik dan abiotik
Ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik dapat terjadi melalui siklus materi, seperti:
siklus karbon
siklus air
siklus nitrogen
siklus sulfur
Siklus ini berfungsi untuk mencegah suatu bentuk materi menumpuk pada
suatu tempat. Ulah manusia telah membuat suatu sistem yang awalnya
siklik menjadi nonsiklik, manusia cenderung mengganggu keseimbangan
lingkungan.
Tipe-tipe Ekosistem
Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan.
Akuatik (air)
Ekosistem air tawar.
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok,
penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.Macam
tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya
tumbuhan biji.Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar.
Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Ekosistem air laut.
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi
dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena
suhunya tinggi dan penguapan besar.Di daerah tropik, suhu laut sekitar
25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat
batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang
dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.
Ekosistem estuari.
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut.Estuari
sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa
garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya
akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain
rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara
lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
Ekosistem pantai.
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir
adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan
gelombang dan angin.Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan
berdaun tebal.
Ekosistem sungai.
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah.Air sungai
dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran
air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air
bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.Ekosistem sungai
dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya,
dan lumba-lumba.
Ekosistem terumbu karang.
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi
ekosistem ini sangat tinggi.Hewan-hewan yang hidup di karang memakan
organisme mikroskopis dan sisa organik lain.Berbagai invertebrata, mikro
organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang.Herbivora
seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang
laut, dan ikan karnivora.Kehadiran terumbu karang di dekat pantai
membuat pantai memiliki pasir putih.
Ekosistem laut dalam.
Kedalamannya lebih dari 6.000 m.Biasanya terdapat lele laut dan ikan
laut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat bakteri
yang bersimbiosis dengan karang tertentu.
Ekosistem lamun.
Lamun atau seagrass adalah satu-satunya kelompok tumbuh-tumbuhan
berbunga yang hidup di lingkungan laut. Tumbuh-tumbuhan ini hidup di
habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti hal nya rumput di darat,
mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai-tangkai yang
merayap yang efektif untuk berbiak.Berbeda dengan tumbuh-tumbuhan laut
lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan meng
hasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk
mengangkut gas dan zat-zat hara.Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Sumber: http://gheabusted.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar