Kamis, 31 Januari 2013

Djuniawan Wanitarti Pengelola Bank Sampah Menyulap Sampah Jadi Rupiah

Sampah bisa menjadi barang berharga di tangan Djuniawan Wanitarti. Berbekal kepedulian sosial dan lingkungan, perempuan 45 tahun ini mengubah sampah yang semula tak berarti bagi masyarakat di sekitar rumahnya menjadi sebuah cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Kebetulan, perumahan yang ia huni dekat dengan salah satu tempat pembuangan sampah (TPS) di Kecamatan Sukmajaya, Depok. Bau tak sedap dari sampah membuatnya berpikir mencari solusi. Dengan modal dari kas RT, Djuni membagikan keranjang sampah kepada sekitar 35 kepala keluarga. Petugas kebersihan diminta tidak mengambil sampah selama sebu-lan di kompleks perumahan. Sampah dalam keranjang dibuang di tempat khusus setelah dipilah antara sampah basah, kering, dan pecah belah.

Djuni juga bersiasat, menjadikan tempat sampah permanen di depan rumah warga sebagai pot yang diisi berbagai macam tanaman. Dengan begitu, sampah tidak menumpuk di depan rumah warga. Ibu dua anak ini rutin memantau aktivitas warga.

Mau diapakan sampah yang sudah dipilah? Muncul ide menjadikannya peluang usaha untuk kepentingan bersama. Caranya, sampah kering dijadikan kerajinan dan sampah basah dibuat kompos. Ia pun mengajak ibu-ibu rumah tangga di sekitarnya untuk lebihkreatif memanfaatkan waktu.

Hasilnya menambah kas RT. Selain mengganti modal awal pembelian keranjang, penjualan kerajinan juga digunakan menambah lampu penerang jalan. "Dari kita untuk kita kembali," ujar Djuni.

Dalam perjalanan waktu, Djuni akhirnya mendirikan kelompok peduli lingkungan-disebut Pok Lili. Beranggotakan sembilan ibu rumah tangga, kelompok ini kemudian membentuk bank sampah. Kini nasabahnya mencapai 110 orang.

Seperti bank umumnya, bank sampah juga memiliki blanko tabungan. Tabungan biasa ditimbang dan dikumpulkan setiap Jumat. Dengan menerapkan prinsip koperasi, bank sampah dapat mengumpulkanuang hingga Rp 3 juta per bulan. Dari kerajinan tangan terkumpul hingga Rp 5 juta per bulan.

Dari penghasilan ini, 20 persen dikembalikan ke kas Pok Lili, mengganti modal bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan. "Sekarang banyak yang nggak malu lagi menenteng sampah," tuturnya.

Kompos cair biasanya dijual Rp 10 ribu per botol. Kerajinan ber-varia-si dari Rp 5 ribu hingga Rp 125 ribu. Kerajinan yang dibuat beragam, seperti hiasan rumah tangga, pernak-pernik wanita, atau tempat mukena. "Kebanyakan orang masih gengsi menggunakan barang daur ulang seperti ini. Jadi, kita buat sebagus mungkin sehingga kesannya bukan barang bekas," tuturnya.

Djuni mengakui, dengan adanya kerajinan, volume sampah yang dibuang menjadi lebih sedikit. Badan Lingkungan Hidup (BLH) pun mendukung adanya bank sampah ini. BLH lalu menjadi langganan tetap barang kerajinan yang dibuat Djuni dan kawan-kawan. "Mereka rajin memesan suvenir dari kita."

Masyarakat sekitar juga sering memesan berbagai suvenir untuk berbagai acara. Djuni berharap Dinas Kebersihan dapat membantu mempromosikan dan mendistribusikan produk kerajinan yang mereka buat. Selama ini, promosi dilakukan dari mulut ke mulut, sehingga warga perumahan menjadi semakin akrab.

Referensi:  http://ukmindonesiasukses.blogspot.com

Manfaat Jahe

Dari berbagai penelitian tentang tanaman jahe memberikan lampu hijau terhadap penggunaan ‘ramuan tradisional’ dari tanaman ini. Dari hasil penelitian, ekstrak jahe, baik dari jahe segar maupun jahe kering, berkhasiat dalam mengatasi infeksi bakteri, infeksi jamur, kejang, nyeri, luka serta gangguan lambung, tumor, kram dan reaksi alergi. Ekstrak jahe yang di teliti adalah sesuai standard gingerol, yaitu ekstrak yang tidak kehilangan rasa dan aroma jahe yang tajam.

Penelitian terhadap binatang percobaan tikus yang di lakukan di cina dan Negara – Negara barat, menunjukan bahwa jahe segar ampuh untuk meredakan nyeri dan infeksi. Percobaan in vitro (laboratorium) memperlihatkan bahwa jahe menghambat oksidasi (= bersifat antioksidan) sehingga dapat mengurangi resiko penyakit kanker, dan juga menghambat pertumbuhan dari kuman.
Jahe juga bermanfaat untuk sirkulasi darah. Tumbuhan rimpang ini memiliki khasiat antikoagulan (anti pembekuan darah) yang lebih hebat dari pada bawang putih atau bawang merah. Jahe juga mampu menurunkan kadar kolesterol karena bisa mengurangi penyerapan kolesterol dalam darah dan hati. Penelitian yang dilakukan oleh ahli-ahli di jepang memperlihatkan bahwa jahe dapat menurunkan tekanan darah dengan jalan mengurangi laju aliran darah perifer (aliran drah tepi).
Referensi:  http://www.apotikhidup.net

Peran Ibu Rumah Tangga Menciptakan Lingkungan Sehat

Oleh: Dra. Yusna Hilma Sinaga. Tidak banyak yang menyadari bahwa eksistensi (keberadaan) para ibu rumah tangga dalam menciptakan lingkungan sehat sangat besar dan menentukan. Akibat tidak atau belum banyak yang menyadari keberadaan para ibu rumahtangga dapat menciptakan lingkungan sehat, maka para pemerhati lingkungan, praktisi lingkungan, pakar lingkungan dan pemerintah belum atau tidak serius, belum fokus menggali potensi para ibu rumahtangga dalam menciptakan lingkungan bersih dan sehat.
Sesungguhnya eksistensi para ibu rumahtangga dalam menciptakan lingkungan bersih, asri dan sehat sangat besar serta tidak membutuhkan dana yang besar. Modal utama adalah menggerakkan, mengubah pola pikir (persepsi), tingkah laku dari para ibu rumahtangga untuk cinta kepada lingkungan yang bersih, asri dan sehat.

Mengubah pola pikir, tingkah laku para ibu rumah tangga juga tidak begitu ribet, sulit sebab hal itu sudah menjadi rutinitas para ibu rumah tangga. Fokus aktivitas untuk mengubah kebiasaan yang selama ini dilakukan para ibu rumahtangga dalam melakukan aktivitas rutinitasnya setiap hari selaku ibu rumah tangga.

Penulis seorang ibu rumah tangga dari ribuan ibu rumah tangga yang melakukan aktivitas rutin setiap hari mencoba berinteraksi dengan para ibu rumahtangga, ingin mengetahui sesungguhnya dari perilaku, tingkah laku, persepsi yang selama ini ada dalam pikiran para ibu rumahtangga itu tentang lingkungan yang bersih, asri dan sehat.

Sesungguhnya ketidaktahuan para ibu rumahtangga itu sendiri tentang eksistensinya yang dapat menciptakan lingkungan bersih, asri dan sehat. Ketidaktahuan eksistensinya dan memang banyak yang belum mengetahui cara mudah untuk menciptakan lingkungan bersih, asri dan sehat minimal pada lingkungan rumahnya sendiri dan untuk keluarganya sendiri.

Ketidaktahuan eksistensinya dan ketidaktahuan tentang lingkungan yang bersih, asri dan sehat membuat tingkah laku dalam beraktivitas rutin sehari-hari belum bertujuan untuk menciptakan lingkungan bersih, asri dan sehat. Sementara justru banyak kaum ibu rumahtangga yang bingung bagaimana agar lingkungan rumah dan keluarganya selalu dalam lingkungan yang bersih, asri dan sehat.

Contoh sederhana, banyak kaum ibu rumahtangga yang bingung dengan sampah yang bertumpuk di sekitar rumah, sementara petugas Dinas Kebersihan yang mengangkut sampah terkadang tidak datang setiap hari sehingga sampah menumpuk dan berserakan dimana-mana. Sampah yang merepotkan bagi para ibu rumahtangga adalah sampah basah atau sampah organik yang berasal dari dapur.

Sampah basah itu bila bertumpuk di bak pembuangan sampah atau berserakan membuat lingkungan rumah jadi jorok, kotor, berbau dan terkadang banyak datang lalat, kecoa dan tikus. Bingung mau membuang ke mana sebab bila tidak dibuang jauh-jauh dari area rumah mendatangkan aroma busuk, tidak sedap tercium indra penciuman. Sedangkan sampah kering (anorganik) tidak mendatangkan aroma busuk meskipun telah berhari-hari di dalam tong pembuangan sampah.

Mengubah Perilaku

Tidak sulit menjadikan kaum ibu rumahtangga dalam menciptakan lingkungan bersih, asri dan sehat, cukup mengubah perilaku sehari-hari dengan ilmu yang sederhana. Misalnya tentang sampah, para ibu rumah tangga yang setiap hari dalam rutinitasnya berhadapan dengan sampah basah dan sampah kering dalam rumah tangga pada dasarnya sangat mudah dan murah. Perilaku selama ini yang hanya membuang sampah pada satu tempat pembuangan sampah kini mengubah pola dengan membuang sampah pada dua tempat pembuangan sampah.

Para ibu rumahtangga dituntut kreatif sedikit dalam membuang sampah yakni memilah-milah sampah rumah tangga yang akan dibuang. Memilah sampah basah (organik) dari dapur rumah untuk dikumpulkan pasa satu tempat dan sampah kering (anorganik) pada satu tempat pula. Umumnya jumlah sampah basah akan lebih banyak dari pada sampah kering yang dihasilkan dari setiap rumah tangga.

Ibu rumahtangga yang kreatif memilah-milah sampah menjadi dua bagian akan mengurangi jumlah sampah dalam jumlah besar ke tong sampah yang selanjutnya dibawa oleh petugas dinas kebersihan. Perbandingan sampah basah dan sampah kering dari setiap rumah tangga dapat mencapai 70 persen berbanding 30 persen. Artinya, sampah basah bisa mencapai dua pertiga atau 70 persen dari total sampah yang ada maka sisanya 30 persen adalah sampah kering dan sampah kering dapat dibagi dua lagi yakni sampah kering jenis kertas, plastik dan sampah kering jenis kaca, kaleng dan besi.

Sampah basah dari dapur pada dasarnya bisa dimanfaatkan langsung. Misalnya ampas kelapa dapat ditanam pada sekitar tanaman bunga atau tanaman yang ada di pekarangan rumah. Begitu juga dengan sampah sisa sayuran, perut ikan, sisa makanan (nasi busuk) dapat ditanam pada pekarangan rumah. Hasilnya luar biasa. Pertama mengurangi jumlah sampah yang bakal dibuang ke tong sampah. Kedua, secara otomatis menggemburkan, menyuburkan tanah dan membuat tanaman di atas tanah menjadi tumbuh dan berkembang baik, tidak perlu membeli pupuk lagi. Ketiga, pekarangan menjadi bersih karena sampah telah berkurang, sampah tidak berserakat dan mendatangkan aroma busuk.

Kemudian sampah kering dapat dipilah dan disatukan yakni mengumpulkan berbagai jenis sampah kertas, dilipat rapi, begitu juga dengan plastik dikumpulkan menjadi satu dan bisa dijual kepada botot. Sampah bersih dan mendapatkan uang. Enak kan? Caranya mudah saja, hanya dengan sedikit kreatif, tidak hanya membuang sudah bisa menciptakan lingkungan bersih, asri dan sehat.

Bagi kaum ibu rumah tangga yang memiliki pekarangan rumah bisa bertanam bunga, tanaman yang dibutuhkan untuk memasak seperti kunyit, jahe, serai, pandan wangi dan lainnya yang sangat mudah menanamnya. Pasti tumbuh subur apa bila sampah-sampah basah dikubur di sekitar tanaman itu. Pekarangan menjadi sejuk, uang belanja untuk keperluan dapur dapat dihemat.

Hal yang sama juga bisa dilakukan kaum ibu rumah tangga yang rumahnya minim pekarangan dengan melakukan penanaman memakai pot. Hasilnya sama saja, hanya sedikit lebih repot karena mempergunakan pot sebagai media tanam untuk mengantisipasi minimnya lahan pekarangan.

(Penulis adalah ibu rumah tangga, alumni Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Medan.)
Referensi: http://www.analisadaily.com

Manajemen Lingkungan, ISO 14000 dan Amdal

Konsep Umum

Banyak pendekatan yang dibuat untuk mengelola lingkungan baik di tingkat perusahaan maupun pemerintah, diantaranya adalah Environmental Management System (EMS). EMS adalah siklus berkelanjutan dari kegiatan perencanaan, implementasi, evaluasi dan peningkatan proses, yang diorganisasi sedemikian sehingga tujuan bisnis perusahaan/pemerintah dan tujuan lingkungan padu dan bersinergi.
• Perencanaan, meliputi identifikasi aspek lingkungan dan penetapan tujuan (goal)
• Implementasi, termasuk pelatihan dan pengendalian operasi;
• Pemeriksaan, termasuk monitoring dan pemeriksaan hasil kerja;
• Evaluasi, termasuk evaluasi kemajuan kerja dan perbaikan sistem.

Penerapan EMS

EMS yang efektif, dibangun pada konsep TQM (Total Quality Management), misalnya pada ISO 9000. Untuk meningkatkan pengelolaan lingkungan, organisasi tidak hanya tahu apa yang terjadi, tetapi juga harus tahu mengapa terjadi. Kebanyakan penerapan EMS (termasuk didalamnya ISO 14001), akan sukses jika :
• didukung oleh manajemen puncak
• fokus pada peningkatan berkelanjutan
• sederhana, fleksibel dan dinamis mengikuti perubahan lingkungan
• cocok dengan budaya organisasi
• kepedulian dan keterlibatan semua pihak


Manfaat EMS

Walaupun penerapan EMS memerlukan biaya dan waktu, namun manfaat yang bisa dipetik diantaranya :
• meningkatkan kinerja lingkungan
• mengurangi/menghilangkan keluhan masyarakat terhadap dampak lingkungan
• mencegah polusi dan melindungi sumber daya alam
• mengurangi resiko
• menarik pelanggan dan pasar baru (yang mensyaratkan EMS)
• menaikkan efisiensi/mengurangi biaya
• meningkatkan moral karyawan
• meningkatkan kesan baik di masyarakat, pemerintah dan investor
• meningkatkan tanggung jawab dan kepedulian karyawan terhadap lingkungan

ISO 14000

ISO (International Organization for Standardization), merupakan organisasi non pemerintah, yang berlokasi di Geneva, Switzerland. ISO memperkenalkan dan mengembangkan standar internasional, seperti seri ISO 9000 dan ISO 14000. ISO 9000 mengenai pengelolaan kualitas (quality management), sedangkan ISO 14000 mengenai pengelolaan lingkungan (environmental management). Aktivitas yang menggunakan standar ISO 14000 menghendaki aktivitas pengurangan dampak merugikan terhadap lingkungan dan peningkatan menerus terhadap kinerja lingkungan.

AMDAL
AMDAL atau Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Environmental Impact Assessment) merupakan perangkat analisis untuk menilai suatu kegiatan (proposal kegiatan) tidak berdampak merugikan lingkungan, seperti pada kesehatan, flora, fauna, tata guna lahan, ekonomi, budaya dan sosial.

Amdal juga merupakan sebuah proses perencanaan yang digunakan untuk menghitung, memprediksi dan menganalisis dampak nyata dari sebuah proposal (rencana pembangungan) terhadap lingkungan serta untuk menyediakan informasi yang bisa digunakan dalam proses pengambilan keputusan apakah proposal tersebut akan disetujui atau tidak.

Proses AMDAL terdiri dari penyaringan, scoping, pengkajian, mitigasi , pelaporan, peninjauan, pengambilan keputusan , pengawasan dan manajemen dan partisipasi publik.

Referensi: http://manajemenlingkungan.blogspot.com/

Pengambilan Sampah Oleh DKP Tgl 31 Januari 2013

Sejak tanggal 26 Januari 2013, baru hari ini Kamis, 31 Januari 2013 DKP mengambil sampah dari TPSS. Lumayanlah lah 5 hari baru diambil. Kalau sesuai plang yang ada adalah Senin, Rabu dan Sabtu. Foto berikut adalah suasana pemuatan sampah di truk DKP.








Jumat, 25 Januari 2013

Potensi Ekonomi Sampah Pondok Sukmajaya Permai Rp 40 Juta per Bulan Loo



Potensi Ekonomi Sampah Pondok Sukmajaya Permai per Bulan






No Jenis Sampah Proporsi Jumlah (kg) Harga per kg (Rp) Nilai Ekonomis (Rp)
           
1 Koran 0.1                68,400                              800                      5,472,000
2 Kardus 0.12                68,400                              800                      6,566,400
3 Plastik ember, aqua dst 0.2                68,400                          1,000                    13,680,000
4 Kaleng 0.05                68,400                              800                      2,736,000
5 Tembaga 0.002                68,400                        40,000                      5,472,000
6 Kuningan 0.002                68,400                        18,000                      2,462,400
7 Aluminium kw 1 0.003                68,400                          9,000                      1,846,800
8 Aluminium kw 2 0.003                68,400                          7,500                      1,539,000
9 Sampah basah 0.52                68,400                                10                          355,680
  Jumlah 1                        40,130,280












Asumsi : Jumlah RT di RW 02 adalah 8 RT; Jumlah RT di RW 03 adalah 11 RT

Tiap RT ada 40 rumah tangga



Tiap rumah tangga membuang sampah 3 kg per hari dengan komposisi:

Koran:10%




Kardus:12%




Plastik:20%




Kaleng:5%




Tembaga:0,2%




Kuningan:0,2%




Aluminium kw 1:0,3%




Alumnium kw 2:0,3%




Sampah basah:52%
































































































































































































Lingkungan Sehat Vs Lingkungan Tidak Sehat (Pelajaran SD)

A. Ciri-Ciri Lingkungan Sehat dan Lingkungan tidak Sehat

Manusia dan makhluk hidup lainnya sangat membutuhkan udara untuk bernapas. Udara yang dihirup mengandung oksigen. Udara yang kita perlukan untuk bernapas adalah udara yang bersih. Udara yang bersih banyak mengandung oksigen. Selain udara, manusia membutuhkan air untuk mandi, minum, dan memasak. Kamu memeroleh udara dan air dari lingkungan sekitarmu. Oleh karena itu, kamu harus selalu menjaga lingkungan sekitarmu agar kamu mendapat air dan udara yang bersih dan segar.

1. Lingkungan Sehat

Pernahkah kamu berjalan-jalan bersama ayah dan ibumu ke luar kota yang jauh dari keramaian? Kamu akan merasakan udara di sekitar tempat itu sangat segar dan bersih. Udara yang bersih itu banyak mengandung oksigen yang baik bagi tubuh kita. Udara yang bersih dapat kamu peroleh di rumah. Ketika bangun pagi, hiruplah udara di halaman rumahmu, kemudian rasakan udara yang masuk ke dalam paru-parumu. Terasa nyaman dan segar, bukan?

Mungkin, di halaman rumahmu banyak tanaman. Oksigen yang dihasilkan oleh tanaman tersebut akan banyak. Udara di sekitarnya akan terasa nyaman dan segar. Adakah sungai atau parit di sekitar rumahmu? Apakah sungai dan parit tersebut penuh sampah? Air sungai yang sehat adalah air sungai yang bersih dan jernih. Tidak ada sampah yang berserakan. Biasanya, masih ada ikan yang hidup di sungai itu. Parit di rumahmu harus selalu dibersihkan. Jangan ada sampah yang menyumbat aliran airnya. Parit yang sehat harus jernih dan bersih.

Ayo, Kerjakan 4.1

Carilah di surat kabar atau majalah gambar-gambar mengenai lingkungan
yang sehat. Kemudian, buatlah kliping dari gambar-gambar tersebut. Setiap
gambar yang kamu ambil diberi komentar dengan kata-katamu sendiri.

2. Lingkungan Tidak Sehat

Sekarang banyak lingkungan yang tidak sehat di sekitar kita. Apakah penyebab hal tersebut? Lingkungan tidak sehat adalah lingkungan yang kotor. Lingkungan yang kotor berarti lingkungan tersebut sudah tercemar. Pencemaran lingkungan terbagi atas pencemaran air, udara, dan tanah.

a. Pencemaran Air
Ayo, perhatikanlah parit dan sungai yang ada di sekitar rumahmu, bagaimana keadaannya? Apakah bersih? Pembuangan limbah sembarangan membuat parit, sungai, dan laut tercemar. Ikan-ikan banyak yang mati dan masyarakat di sekitar pun menanggung akibatnya. Pencemaran air dapat mengakibatkan aliran air terhambat. Jika hujan tiba, akan menimbulkan banjir. Ikan dan hewan lain yang ada di laut akan mati. Masyarakat sulit mendapat air bersih, akibatnya penyakit menyerang masyarakat. Lingkungan yang tidak sehat ditandai air yang kotor. Sungai yang airnya kotor sangat berbahaya jika digunakan untuk mandi, minum mencuci pakaian, dan mencuci alat memasak. Air yang kotor, jika diminum, dapat menyebabkan penyakit, seperti diare dan muntaber. Jika air yang kotor digunakan untuk mandi, akan menyebabkan penyakit kulit, seperti kudis dan gatal-gatal. Jika air di lingkungan rumahmu sudah tidak jernih lagi, perlu penyaringan atau penjernihan. Bagaimana cara membuatnya? Ayo, lakukan kegiatan berikut.




Ayo, Cari Tahu 4.1

Menjernihkan Air secara Sederhana

Tujuan
Kamu dapat menjernihkan air secara sederhana

Alat dan Bahan
1. Ember plastik yang diberi lubang bagian bawahnya
2. Kerikil yang sudah bersih
3. Pasir yang sudah bersih
4. Ember yang tidak berlubang
Langkah Kerja
1. Masukkan kerikil yang sudah bersih ke ember yang berlubang.
2. Kemudian masukkan pasir yang sudah bersih di atas kerikil.
3. Letakkan ember berisi pasir tadi ke dalam ember yang tidak berlubang.
4. Alat penyaring sudah siap digunakan.
5. Masukkan air yang akan disaring ke dalam alat penyaringan
     dan lihat hasilnya pada ember penampung.

Jawablah pertanyaan berikut ini.
1. Bagaimana air yang sudah kamu saring, apakah terdapat perbedaan?
2. Apa kegunaan dari pasir dan kerikil?
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan ini?
b. Pencemaran Udara
Pernahkah kamu memerhatikan kendaraan bermotor yang mengeluarkan asap knalpot? Asap tersebut, jika kamu hirup, akan terasa menyesakkan. Udara yang kamu hirup tersebut sangat berbahaya bagi tubuhmu. Asap yang berbahaya, seperti asap kendaraan bermotor, asap pembakaran sampah, dan asap pabrik, dapat membahayakan kesehatan tubuh. Bau yang tidak sedap pun, seperti sampah, parit yang kotor, dapat menyebabkan pencemaran udara. Asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dan asap pembakaran sampah merupakan unsur pencemar udara. Pencemaran udara membuat napas kita menjadi sesak dan paru-paru pun dipenuhi oleh zat kimia yang merusak alat pernapasan.

c. Pencemaran Tanah
Selain air dan udara, pencemaran pun dapat terjadi di tanah. Tanah yang sudah tercemar kurang baik jika digunakan untuk bercocok tanam. Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh pembuangan sampah, pemakaian pupuk yang berlebihan, dan penggunaan pestisida yang berlebihan.
  • 1) Pembuangan sampah
Sampah ada yang berupa sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik, yaitu sampah sisa-sisa makhluk hidup, seperti daun-daun yang kering. Adapun sampah nonorganik, yaitu sampah plastik, kaca, dan logam. Termasuk sampah apakah sampah di rumahmu? Sampah organik, jika diolah dengan baik, akan menghasilkan kompos. Akan tetapi, jika tidak diolah dengan baik, sampah-sampah itu akan membusuk dan menghasilkan gas yang disebut metana. Sampah anorganik adalah sampah yang tidak cepat membusuk. Jika dibiarkan, sampah-sampah itu mencemari tanah. Untuk menguranginya, sampah-sampah ini harus didaur ulang menjadi barang baru. Kertas dapat didaur ulang dengan mudah. Adapun plastik, kaca, dan logam didaur ulang melalui proses yang panjang dan biaya yang mahal. Menurutmu, apa akibatnya jika sampah dibiarkan terus-menerus. Diskusikan bersama guru dan temanmu.


  • 2) Pemakaian pupuk yang berlebihan
Pemberian pupuk tanah, jika tidak sesuai dengan ukuran yang tepat, akan mencemari tanah. Tanah menjadi asam dan mematikan tumbuhan dan hewan yang ada di sekitarnya.


  • 3) Penggunaan pestisida yang berlebihan
Pestisida juga akan mencemari tanah jika digunakan secara berlebihan. Pemberian pestisida yang berlebihan akan membuat hewan yang menguntungkan ikut mati. Jika terbawa aliran air sampai ke sungai, akan mencemari air sungai.

Profil Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan Pancoran Mas

Apabila kita berjalan-jalan ke arah jalan raya sawangan, kurang lebih di belakang Kantor Polsek Pancoran Mas dan tak jauh dari gerbang perumahan poin mas akan dijumpai sebuah bangunan terbuat dari bambu yang sederhana bercat hijau. Bangunan ini tak lain adalah Bank Sampah Warga peduli lingkungan pancoran mas depok yang telah memiliki prestasi yaitu juara pertama inovasi barang tidak terpakai dalam rangka depok kota sehat, juara pertama lomba pemberdayaan dan wirausaha yang diadakan oleh rumah zakat Indonesia cabang Depok.
Wulan Wibiyanti, pemrakarsa bank sampah warga peduli lingkungan (WPL) dijumpai kemarin (18/1) di rumahnya mengatakan awal berdirinya bank sampah WPL diawali pada tahun 2009. Pada tahun tersebut terdapat pelatihan kerajinan tangan dengan memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi barang bermanfaat. Pelatihan tersebut diikuti ibu-ibu rumah tangga lingkungan RT 01 Kelurahan Pitara. Setelah berhasil menghasilkan produk berupa tas, dompet dengan motif menarik muncul permasalahan baru di bahan baku yang kurang. Untuk memudahkan bahan baku akhirnya pada tahun 2011 dibuatlah bank sampah tersebut.

Seperti bank umumnya, di bank sampah ini setiap nasabah atau orang yang menabung sampah akan mendapatkan buku tabungan. Di dalamnya berisi catatan jumlah tabungan dari pihak nasabah. Untuk tabungan sendiri baru dapat dapat diambil dengan ketentuan setelah menabung selama 3 bulan. Dengan pertimbangan agar hasil yang diperoleh memiliki nilai lebih banyak sehingga mampu dirasakan oleh nasabah. Kebiasaan nasabah akan mengambil hasil tabungan pada kondisi tertentu. Misalnya pada saat anak-anak sekolah ganti semester baru, ungkap Wulan.
Bank sampah WPL menerima semua jenis tabungan sampah. Asalkan memiliki nilai jual misalnya kertas koran, kardus, kertas buku (putih), kertas buram, kertas campur, kerdus, plastik mineral, plastik ember, besi, kuningan dan alumunium. Dengan harga beli beragam disesuaikan dengan sampahnya. Misalnya kertas koran Rp 800/kg, Kardus Rp 800/kg, plastik ember berwarna Rp. 1000/kg, kaleng Rp 800/kg, tembaga Rp 40.000/kg, kuningan Rp 18.000/kg, aluminium kw I Rp 9000/kg, aluminium kw II : 7500/kg.
Kemudahan juga diperoleh nasabah bank sampah, jika jumlah sampah banyak maka pihak bank sampah akan datang mengambilnya. Untuk saat ini nasabah tidak hanya dari lingkungan RT 01 saja, ada beberapa masyarakat dari luar kelurahan yaitu Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, dan Kelurahan Mampang.
Sedangkan sampah tabungan nasabah tidak seluruhnya dimanfaatkan sendiri oleh pengurus bank sampah. Untuk plastik pembungkus permen, kopi, minuman cereal, detergent, minyak goreng dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan yang cantik dan menarik. Diantaranya tas, dompet, jepitan, bando yang bernilai ekonomi. Sedangkan sampah yang belum mampu diolah mereka melakukan kerjasama dengan tukang rongsokan. Dengan maksud walaupun sampah-sampah dikelola masyarakat namun tidak mematikan mata pencaharian mereka, malah menguntungkan karena untuk sampah-sampah telah dipilah.
Kendala yang dihadapi bank sampah warga peduli lingkungan adalah pendapatan bank sampah yang masih relatif kecil. Ditambah dengan biaya sewa tempat bank sampah 150rb/bulan kadang belum mampu terpenuhi setiap bulannya. Walaupun banyak kemudahan dari pemilik lahan yang mendukung bank sampah yang memberikan banyak toleransi untuk masalah biaya sewa. Walaupun demikian Wulan bersyukur karena paling tidak niatan awal agar ibu-ibu warga sekitar mau memilah sampah tercapai.
Wulan berharap kedepannya bank sampah peduli lingkungan mampu menghasilkan produk yang bisa masuk di event-event tertentu misalnya sebagai souvenir pernikahan. Bagi anda yang berminat untuk kerjasama atau sekedar berkunjung ke bank sampah ini silahkan bisa datang langsung ke Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan, Jl. Makam Pitara No. 96 RT 01/RW 13 pancoran Mas Depok. Contact Person : Sri Wulan W 081-1149-699.

Referensi:  http://depokbebassampah.wordpress.com/bank-sampah/profil-bank-sampah/

Kabupaten Lamongan Sukses Kelola Bank Sampah

LAMONGAN, KOMPAS.com — Pada 2012, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, sukses mengelola timbunan sampah hingga 25 persen atau 28,3 meter kubik. Pada 2013 ini, melalui Program Lamongan Green and Clean, timbunan sampah yang bisa dikurangi ditargetkan mencapai 40 persen. Untuk itu, setiap kecamatan diminta punya sedikitnya satu bank sampah.
Tahun lalu, setiap kecamatan di Lamongan menyertakan satu RT untuk menjadi peserta perintis dalam Program Lamongan Green and Clean (LGC). Tahun ini ditargetkan terbentuk 182 bank sampah yang profesional.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Lamongan Sukiman, Selasa (22/1/2013), menjelaskan, tahun lalu masih ada sejumlah titik yang belum memisahkan sampah organik dan sampah anorganik. Tahun ini semua sampah sudah harus terpilah sebelum diproses.
Kesuksesan program LGC tahun lalu didukung peran serta 4.642 kader lingkungan. Partisipasi masyarakat sangat tinggi, nilainya mencapai Rp 2,320 miliar. Nilai ekonomis dari pengelolaan bank sampah berupa sampah kering mencapai Rp 245 juta, sedangkan sampah basah Rp 177 juta.
Program LGC juga memunculkan inovasi masyarakat, seperti waste water treatment (perangkat pengelola air limbah) di 20 RT.

Referensi:http://regional.kompas.com/read/2013/01/22/14203953/Lamongan.Sukses.Kelola.Bank.Sampah 

Mendirikan Bank Sampah (Waste Bank)

Ternyata animo masyarakat tentang bank sampah tinggi juga. Hal itu di tambah dengan pemberitaan di televisi dan media cetak, juga media online. sayangnya informasi yang di peroleh masih sepotong-sepotong. begitu juga yang terjadi pada saat saya melakukan sosialisasi bank sampah SAHABAT KITA (waste bank ESKA) yang saya kelola, pertanyaan-pertanyaan umum yang biasa di tanyakan oleh warga/calon nasabah adalah:
“bank sampah itu apa sih, mas?”, “apakah bank sampah itu seperti bank pada umumnya?” “gimana cara setor dan tarik tabungan?”  ”gimana cara pinjam dan cicil pinjamannya?” … bla.. bla… bla.
Ok, pada kesempatan ini saya akan share tentang bank sampah. bank sampah adalah tempat berkumpulnya orang yang melakukan transaksi menabung dan meminjam. pertama, menabung, org/nasabah menabung sampah yang sudah di pilah dari rumah masing-masing sesuai dg jenisnya. karena harga/nilai stiap jenis berbeda. setelah di timbang berdasarkan jenisnya petugas bank sampah akan melakukan pencatatan. bagi nasabah baru akan di catat di buku register, buku besar dan buku tabungan nasabah.sedangkan  bagi nasabah lama akan di catat di buku besar dan buku tabungan nasabah.  di buku besar dan buku tabungan nasabah tercatat secara detail berapa jumlah dan jenis masing-masing sampah yang di setor berikut nilai uangnya. setelah selesai nabah pulang dengan membawa buku tabungannya. di bank sampah SAHABAT KITA, yang saya kelola, kami memberikan kebebasan bagi nasabah utk menarik dana sewaktu-waktu dengan syarat saldo terakhir Rp. 5000,-.
kedua,  pinjaman. kami memberikan pinjaman kepada nasabah dengan syarat nasabah tersebut sudah menjadi nasabah  minimal 3 bulan. total pinjaman yang bisa di berikan sementara ini adalah maximal 3x dari rata-rata tabungan perbulannya. dengan begitu kita bisa perhitungkan berapa kemampuan cicilannya. cicilannya adalah berupa sampah yang dihasilkan oleh nasabah. cicilannya bisa perminggu, atau per dua minggu tergantung dari sampah yang di hasilkan oleh nasabah.
Tim kerja, standar tim kerja dlm mengoperasikan bank sampah adalah 3 org. 1 org sebagai manager, 1 org sebagai admin & keu, 1org sebagai logistik/tukang timbang. meskipun sudah ada pembagian tugas, ketiga org tersebut memerankan diri sebagai marketing. karena ada alokasi komisi penjualan bagi setiap nasabah yang melakukan penyetoran. fair, bukan? makanya semuanya pada semangat kerja.
wilayah kerja, di karenakan masih belum banyaknya persaingan dalam  menjalankan bank sampah maka bisa leluasa dalam penerimaan nasabah. tetapi agar bisa terfokus, kami melakukan pemetaan wilayah. agar bisa maksimal.
Sasaran atau target calon nasabah, kami membagi nasabah dalam 3 kategori. nasabah kategori rumah tangga, nasabah kategori komunitas pendidikan (sekolah, kampus), nasabah kategori lembaga (perkantoran,perusahaan, pertokoan)
Hambatan, seringnya masyarakat atau lembaga meremehkan keberadaan bank sampah. padahal, sampahitu sendiri sudah menjadi permasalahan yg serius bagi pemkab atau pemkot  diindonesia. untuk itu perlunya peran serta dari pihak-pihak terkait dalam hal ini; pemkot/pemkab melalui instansi-instansi di bawahnya, perusahaan-perusahaan penghasil sampah, BUMN dg program CSR dan PKBL-nya.

Referensi:  http://green.kompasiana.com/penghijauan/2013/01/13/yuk-mendirikan-bank-sampah-1-523907.html

Suasana Angkut Sampah Sabtu, 26 Januari 2013


































Tepat pukul 08.15 hari Sabtu, 26 Januari 2013, terdengar deru mesin traktor membongkar sampah yang entah sudah berapa lama ngendon di TPSS Pondok Sukmajaya Permai. Hari yang cerah dengan matahari yang bersinar ramah. Beberapa kali traktor mondar mandir bongkar sampah dan menaruhnya di bak truk sampah. Ini dilakukan karena sampah sudah cukup menggunung di TPSS. Hari ini agak spesial karena ada 2 (dua) truk sampah yang available. Satu truk bueesar dan 1 truk standar. Meski aroma sampah harum semerbak seentero RT, namun itulah realitas yang harus diterima karena manajemen persampahan yang elegan di TPSS Pondok Sukmajaya Permai. Foto di atas menggambarkan suasana bongkar muat sampah di TPSS Pondok Sukmajaya Permai. Great appreciation buat personil DKP Kota Depok.