Sambil membersihkan halaman depan
rumah sekitar pukul 7 sd 9, saya
menemukan beberapa kejadian berikut:
1. Sdr
Lukman, warga RW 01 membuang sampah di TPSS. Menurut pengakuan dan bukti yang
ada, ybs telah membayar Rp 50.000 kepada petugas keamanan untuk buang sampah ke
TPSS periode 16 April – 16 Mei 2014. Kondisi ini sangat-sangat disayangkan
karena membuka celah bagi warga di luar PSP untuk buang sampah dengan alasan
sudah membayar kepada petugas keamanan. Seharusnya kebijakan ini tidak pandang
bulu. Siapapun warga di luar PSP dilarang buang sampah di TPSS.
2. Ada
keponakan warga yang tinggal di Member juga buang sampah di TPSS. Dia beralasan
buang sampah di TPSS karena keponakan warga yang tinggal di PSP. Ini juga
sangat parah.
3. Ada
warga di RT 09 (Blok D) juga mengeluh karena selama ini tempat sampah di depan
rumahnya selalu penuh dengan sampah liar dari warga di luar PSP. Info ini sudah
sering dibicarakan di forum arisan, namun juga belum terselesaikan. Ini bukti
otentik bahwa kedaulatan warga RW 03 sudah sangat dilecehkan oleh warga lain di
luar PSP dengan mengirim sampah seenaknya.
4. Ada
2 tamu datang ke rumah saya. Dia bilang kok bau bangkai yaa. Saya bilang
didepan rumah kan ada TPSS. Dia kaget dan bingung kok di dalam kompleks ada
TPSS. Trus dia nanya apakah ada warga yang protes dengan bau yang menyengat
seperti ini. Saya jawab warga di PSP baik-baik dan nggak mau protes kecuali
rumah ini saja. Dia tambah herannnnn. Kalau di kompleks dia, dengan kondisi
seperti ini banyak warga akan protes keras dengan TPSS. Gubrakkkk....
Dari hasil investigasi di atas,
kami rekomendasikan hal berikut:
a. Penegakan
aturan agar tegas, yaitu warga di luar PSP dilarang buang sampah di TPSS. Tidak
ada dispensasi dengan cara bayar atau cara yang lain.
b. Segera
dibentuk SOP yang baku untuk pengamanan di TPSS, sehingga sampah liar dapat
dieliminasi.
c. Kondisi
warga RW 03 yang cuek dengan lingkungan akhirnya harus terus didera dengan
penderitaan karena semakin diinjak-injak kedaulatannya oleh warga lain yang
tidak punya hak sama sekali. Harus ada perlawanan dan solusi yang konstruktif
untuk mengatasi masalah ini.
d. Pengurus
RW 03 dan RT di lingkungan RW 03 bersatu padu untuk mencari solusi yang tepat
mengatasi problem sampah yang berlarut-larut dan tidak ada ujungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar