Sabtu, 10 Mei 2014

Investigasi TPSS Minggu, 11 Mei 2014



Sambil membersihkan halaman depan rumah sekitar pukul  7 sd 9, saya menemukan beberapa kejadian berikut:
1.       Sdr Lukman, warga RW 01 membuang sampah di TPSS. Menurut pengakuan dan bukti yang ada, ybs telah membayar Rp 50.000 kepada petugas keamanan untuk buang sampah ke TPSS periode 16 April – 16 Mei 2014. Kondisi ini sangat-sangat disayangkan karena membuka celah bagi warga di luar PSP untuk buang sampah dengan alasan sudah membayar kepada petugas keamanan. Seharusnya kebijakan ini tidak pandang bulu. Siapapun warga di luar PSP dilarang buang sampah di TPSS.
2.       Ada keponakan warga yang tinggal di Member juga buang sampah di TPSS. Dia beralasan buang sampah di TPSS karena keponakan warga yang tinggal di PSP. Ini juga sangat parah.
3.       Ada warga di RT 09 (Blok D) juga mengeluh karena selama ini tempat sampah di depan rumahnya selalu penuh dengan sampah liar dari warga di luar PSP. Info ini sudah sering dibicarakan di forum arisan, namun juga belum terselesaikan. Ini bukti otentik bahwa kedaulatan warga RW 03 sudah sangat dilecehkan oleh warga lain di luar PSP dengan mengirim sampah seenaknya.
4.       Ada 2 tamu datang ke rumah saya. Dia bilang kok bau bangkai yaa. Saya bilang didepan rumah kan ada TPSS. Dia kaget dan bingung kok di dalam kompleks ada TPSS. Trus dia nanya apakah ada warga yang protes dengan bau yang menyengat seperti ini. Saya jawab warga di PSP baik-baik dan nggak mau protes kecuali rumah ini saja. Dia tambah herannnnn. Kalau di kompleks dia, dengan kondisi seperti ini banyak warga akan protes keras dengan TPSS. Gubrakkkk....
Dari hasil investigasi di atas, kami rekomendasikan hal berikut:
a.       Penegakan aturan agar tegas, yaitu warga di luar PSP dilarang buang sampah di TPSS. Tidak ada dispensasi dengan cara bayar atau cara yang lain.
b.      Segera dibentuk SOP yang baku untuk pengamanan di TPSS, sehingga sampah liar dapat dieliminasi.
c.       Kondisi warga RW 03 yang cuek dengan lingkungan akhirnya harus terus didera dengan penderitaan karena semakin diinjak-injak kedaulatannya oleh warga lain yang tidak punya hak sama sekali. Harus ada perlawanan dan solusi yang konstruktif untuk mengatasi masalah ini.
d.      Pengurus RW 03 dan RT di lingkungan RW 03 bersatu padu untuk mencari solusi yang tepat mengatasi problem sampah yang berlarut-larut dan tidak ada ujungnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar