Hari ini, Jumat 9 Mei 2014 terjadi kejadian yang aneh terkait pembuangan sampah. Sekitar pukul 11.50 menjelang sholat Jum’at datanglah truk DKP Depok ke TPSS PSP. Dalam hati kami merasa lega karena sampah akan berkurang diambil truk tersebut. Setelah beberapa saat truk berangkat keluar TPSS. Namun yang kami lihat adalah bertambahnya tumpukan sampah di TPSS dan bau yang menyengat. Ternyata sampah bukan berkurang, namun makin bertambah karena ditambahin oleh truk tersebut. Dengan kejadian tersebut, kami menghubungi Nasri, sopir truk untuk menanyakan mengapa truk tsb membuang sampah di TPSS PSP? Dia menjelaskan bahwa truknya rusak saat setelah mengambil sampah di TPSS Lembah Depok. Namun dari info lain diperoleh penjelasan bahwa ada demo di TPA. Informasi yang simpang siur. Nasri juga mengatakan bahwa dia tidak mau mengambil lagi sampah dari TPSS PSP, jika banyak ditegur warga PSP. Dari peristiwa di atas ada beberapa simpulan yang dapat diambil, yaitu:
a.
Dengan
adanya larangan pembuangan sampah bagi warga di luar PSP, volume sampah relatif
menurun. Dengan demikian tumpukan sampah semakin berkurang dan truk DKP bisa
seenaknya membuang sampah di TPSS PSP untuk mengurangi beban kerjanya.
b.
Penurunan
volume sampah di TPSS PSP secara langsung akan mengurangi pendapatan crew truk
DKP, karena selama ini mereka ditengarai juga mendapatkan insentif dari
pembuang sampah di luar warga PSP. Karena mereka menerima insentif ini sudah
relatif lama, maka mereka merasakan kenikmatan jika banyak pembuang sampah yang
berasal dari luar PSP. Penurunan pendapatan ini akan mengurangi gairah kerja crew
truk DKP.
c.
Perlunya
petugas khusus yang mengawasi TPSS PSP, sehingga setiap kejadian bisa segera
difollow up lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar