Bicara tentang sampah, semua orang
akan merasakan jijik, kotor, bau, jorok dan sejuta sumpah serapah lainnya. Namun
demikian, sampah tidak akan lepas dari semua aspek kehidupan kita. Dimana ada
kehidupan, di situ dipastikan ada sampah. Meski menjadi sumber sumpah serapah,
sebenarnya sampah memiliki nilai ekonomis yang tinggi bagi siapapun yang mau
menapakinya. Ada beberapa komunitas yang telah menangani sampah ini dengan
sangat smart, misalnya dengan adanya “Bank Sampah”, namun tidak sedikit
komunitas yang menikmati sampah yang berserakan dan bau yang menyengat dengan
tanpa menggunakan indera penglihatan dan penciuman. Seolah-olah urat penciuman
dan penglihatan ini sudah putus semua. Dengan sukarela atau terpaksa, banyak
orang yang menyerah menyaksikan dan mambaui sampah yang kotor bin najis di
lingkungannya. Sampah yang kotor dan bau seolah adalah sahabat yang seia sekata
dan setia menemani siang malam dan pagi. Saat panas maupun hujan.
Salah satu komunitas yang paling
betah berteman dengan sampah yang bau dan kotor adalah kompleks Pondok
Sukmajaya Permai, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Di
perumahan ini ada Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) yang mungkin lebih
layak disebut sebagai Tempat Pembuangan Sampah Selamanya.
He he he. Tepatnya lokasi TPSS ini berada di RT 006 RW 03 dan persis berada di
samping Kantor Kelurahan Sukmajaya. Entah sejak kapan TPSS ini berada. Mungkin
sudah lebih dari 10 tahun keberadaannya, dan sampai sekarang tetap eksis
sebagai TPSS yang manajemennya patut untuk ditiru. Mulanya TPSS ini tanpa
identitas, namun kurang lebih sejak tahun 2011 dipasang plang yang meneguhkan
keberadaan tempat sampah ini sebagai tempat sampah selamanya.
Kemungkinan saat TPSS ini dibangun,
dimaksudkan untuk menampung keberadaan sampah yang berada di lingkungan Pondok
Sukmajaya, yaitu RW 02 dan RW 03. Namun seiring dengan perkembangan lingkungan,
TPSS ini juga menampung beberapa perumahan yang berada di sekitar seperti Perumahan Andhika, Perumahan Griya
Sukmajaya, Perumahan Member dan lain-lain. Dengan luas yang dimiliki,
rasa-rasanya sangat layak TPSS ini dijadikan sebagai contoh model yang ideal
untuk menampung sampah.
Tiap pagi banyak gerobak dari
beberapa RT dilingkungan Pondok Sukmajaya Permai atau kompleks di sekitarnya
yang hilir mudik membuang sampah di TPSS ini. Truk kebersihan dari Dinas
Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Depok juga rajiin sekali mengambil sampah
ini tiap 7 hari sekali. Kadang lebih dari 7 hari. Di dalam plang TPSS ditulis
bahwa pengambilan sampah oleh DKP depok adalah Senin, Rabu dan Sabtu. Tapi
karena DKP Depok sangat rajin, sampah ini diambil tiap 7 hari sekali atau lebih
sehingga memberikan bonus aroma mewangi yang menyegarkan buat warga Pondok
Sukmajaya Permai yang melintas. Aroma mewangi ini juga menjadi penambah aroma yang
abadi bagi lezatnya masakan ibu-ibu di RT 006 RW 03. Sungguh sebuah aroma
mewangi semerbak laksana aroma surga. Saat truk DKP Depok memuat sampah, aroma segar
mewangi ini dapat dirasakan sampai radius ratusan meter yang semakin menambah
selera makan penghuni Pondok Sukmajaya Permai. Karena pengambilan sampah
menggunakan alat semacam traktor, maka akan ditemui bonus ceceran sampah yang
berserakan di sekitar TPSS yang semakin menambah semangat makan warga bersama
lalat hijau yang bersemangat menghisap sampah yang segar.
Gambar-gambar di atas seakan menegaskan betapa
segarnya aroma mewangi sampah di sekitar Kantor Kelurahan Sukmajaya ini laksana
parfum keluaran Paris. Silakan bagi yang melintas di sini akan merasakan aroma
ini begitu lezat yang menyehatkan. Inilah potret yang membahagiakan dan patut
dijadikan contoh teladan tentang bagaimana mengelola sampah di lingkungan
Pondok Sukmajaya Permai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar