Hampir setiap hari kita memunguti sampah, baik itu di lantai dalam rumah
maupun di halaman, dan sampah dari sisa-sisa sayuran/buah. Nah, untuk
memudahkan pengelolaan seharusnya kita menyediakan minimal dua jenis
kantong sampah. Biar nggak salah masuk kasi tulisan yang gede, SAMPAH
ORGANIK dan SAMPAH ANORGANIK.
Apa itu sampah organik? Kacau deh, udah ditulis besar-besar, pake spidol merah pula eeeeh ada sampah plastik masuk ke situ.
Maaf, kelupaan. Sebelumnya briefing dulu, bikin kesepakatan sampah apa
aja yang boleh masuk kantong ORGANIK, sisanya masukkan ke kantong
ANORGANIK. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari mahluk hidup,
misalnya kulit buah, sisa sayuran, daun kering, ranting, bunga, bahkan
tulang ikan dan kulit telurpun boleh kok masuk, nanti kita proses!
Sampah anorganik biasanya berasal dari bahan-bahan yang susah terurai,
untuk itu jika memungkinkan musnahkan dengan cara dibakar atau titipkan
saja pada tukang sampah. Nah, sekarang saatnya mengolah sampah organik.
Jika tidak mau repot, langsung masukkan sampah organik ke dalam lubang
kalau sudah penuh timbun dengan tanah lalu bikin lubang baru. Sampah ini
akan terdekomposisi setelah beberapa waktu dan bekas lubangnya bisa
kita gali dan manfaatkan tanahnya sebagai media tanam.
Cara kedua adalah membuat kompos dengan dekomposer sederhana. Saat ini
banyak dijual alat pembuat kompos sederhana di toko-toko pertanian dan
Anda juga bisa membuatnya sendiri. Saya menggunakan drum plastik (yang
warna biru itu lho), modelnya silakan anda googling! Tuh gambarnya di
atas.
Dengan dekomposer anda tinggal memasukkan sampah ke dalamnya, lalu
tutup. Sebulan kemudian sudah bisa dipake tuh kompos, asik kan?
Ketiga, dengan bantuan bakteri EM4 (Evective Microorganism-4). Bakteri
ini sudah banyak kok di toko bahan kimia atau toko pertanian. Anda
tinggal melarutkan EM4 dengan tambahan sedikit gula (eh, kaya bikin
tape) lalu siramkan pada sampah organik, aduk hingga rata, lalu tutup
rapat-rapat. 7 - 14 hari pupuk siap digunakan! Namanya BOKASHI.
Anda bisa mencampurnya dengan pupuk kandang mentah (kotoran
sapi/kelinci/kambing/ayam) dan jika sudah matang tidak akan berbau!
Silakan coba.
Sumber: http://koebiz.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar