Apabila kita berjalan-jalan ke arah jalan
raya sawangan, kurang lebih di belakang Kantor Polsek Pancoran Mas dan
tak jauh dari gerbang perumahan poin mas akan dijumpai sebuah bangunan
terbuat dari bambu yang sederhana bercat hijau. Bangunan ini tak lain
adalah Bank Sampah Warga peduli lingkungan pancoran mas depok yang telah
memiliki prestasi yaitu juara pertama inovasi barang tidak terpakai
dalam rangka depok kota sehat, juara pertama lomba pemberdayaan dan
wirausaha yang diadakan oleh rumah zakat Indonesia cabang Depok.
Wulan Wibiyanti, pemrakarsa bank sampah
warga peduli lingkungan (WPL) dijumpai kemarin (18/1) di rumahnya
mengatakan awal berdirinya bank sampah WPL diawali pada tahun 2009. Pada
tahun tersebut terdapat pelatihan kerajinan tangan dengan memanfaatkan
limbah rumah tangga menjadi barang bermanfaat. Pelatihan tersebut
diikuti ibu-ibu rumah tangga lingkungan RT 01 Kelurahan Pitara. Setelah
berhasil menghasilkan produk berupa tas, dompet dengan motif menarik
muncul permasalahan baru di bahan baku yang kurang. Untuk memudahkan
bahan baku akhirnya pada tahun 2011 dibuatlah bank sampah tersebut.
Seperti bank umumnya, di bank sampah ini
setiap nasabah atau orang yang menabung sampah akan mendapatkan buku
tabungan. Di dalamnya berisi catatan jumlah tabungan dari pihak nasabah.
Untuk tabungan sendiri baru dapat dapat diambil dengan ketentuan
setelah menabung selama 3 bulan. Dengan pertimbangan agar hasil yang
diperoleh memiliki nilai lebih banyak sehingga mampu dirasakan oleh
nasabah. Kebiasaan nasabah akan mengambil hasil tabungan pada kondisi
tertentu. Misalnya pada saat anak-anak sekolah ganti semester baru,
ungkap Wulan.
Bank sampah WPL menerima semua jenis
tabungan sampah. Asalkan memiliki nilai jual misalnya kertas koran,
kardus, kertas buku (putih), kertas buram, kertas campur, kerdus,
plastik mineral, plastik ember, besi, kuningan dan alumunium. Dengan
harga beli beragam disesuaikan dengan sampahnya. Misalnya kertas koran
Rp 800/kg, Kardus Rp 800/kg, plastik ember berwarna Rp. 1000/kg, kaleng
Rp 800/kg, tembaga Rp 40.000/kg, kuningan Rp 18.000/kg, aluminium kw I
Rp 9000/kg, aluminium kw II : 7500/kg.
Kemudahan juga diperoleh nasabah bank sampah, jika jumlah sampah banyak maka pihak bank sampah akan datang mengambilnya. Untuk saat ini nasabah tidak hanya dari lingkungan RT 01 saja, ada beberapa masyarakat dari luar kelurahan yaitu Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, dan Kelurahan Mampang.
Kemudahan juga diperoleh nasabah bank sampah, jika jumlah sampah banyak maka pihak bank sampah akan datang mengambilnya. Untuk saat ini nasabah tidak hanya dari lingkungan RT 01 saja, ada beberapa masyarakat dari luar kelurahan yaitu Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, dan Kelurahan Mampang.
Sedangkan sampah tabungan nasabah tidak
seluruhnya dimanfaatkan sendiri oleh pengurus bank sampah. Untuk plastik
pembungkus permen, kopi, minuman cereal, detergent, minyak goreng
dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan yang cantik dan menarik.
Diantaranya tas, dompet, jepitan, bando yang bernilai ekonomi. Sedangkan
sampah yang belum mampu diolah mereka melakukan kerjasama dengan tukang
rongsokan. Dengan maksud walaupun sampah-sampah dikelola masyarakat
namun tidak mematikan mata pencaharian mereka, malah menguntungkan
karena untuk sampah-sampah telah dipilah.
Kendala yang dihadapi bank sampah warga peduli lingkungan adalah pendapatan bank sampah yang masih relatif kecil. Ditambah dengan biaya sewa tempat bank sampah 150rb/bulan kadang belum mampu terpenuhi setiap bulannya. Walaupun banyak kemudahan dari pemilik lahan yang mendukung bank sampah yang memberikan banyak toleransi untuk masalah biaya sewa. Walaupun demikian Wulan bersyukur karena paling tidak niatan awal agar ibu-ibu warga sekitar mau memilah sampah tercapai.
Kendala yang dihadapi bank sampah warga peduli lingkungan adalah pendapatan bank sampah yang masih relatif kecil. Ditambah dengan biaya sewa tempat bank sampah 150rb/bulan kadang belum mampu terpenuhi setiap bulannya. Walaupun banyak kemudahan dari pemilik lahan yang mendukung bank sampah yang memberikan banyak toleransi untuk masalah biaya sewa. Walaupun demikian Wulan bersyukur karena paling tidak niatan awal agar ibu-ibu warga sekitar mau memilah sampah tercapai.
Wulan berharap kedepannya bank sampah
peduli lingkungan mampu menghasilkan produk yang bisa masuk di
event-event tertentu misalnya sebagai souvenir pernikahan. Bagi anda
yang berminat untuk kerjasama atau sekedar berkunjung ke bank sampah ini
silahkan bisa datang langsung ke Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan,
Jl. Makam Pitara No. 96 RT 01/RW 13 pancoran Mas Depok. Contact Person :
Sri Wulan W 081-1149-699.
Referensi: http://depokbebassampah.wordpress.com/bank-sampah/profil-bank-sampah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar